PACUAN KUDA TRADISIONAL YANG ADA DI INDONESIA
22.25
1. Pacuan Kuda Tradisional di Gayo, Aceh Tengah
Takengon adalah negeri kopi nan sejuk dan
memiliki panorama alam nan menakjubkan. Di negeri kopi ini, secara rutin
setiap tahun diselenggarakan kompetisi pacuan kuda yang sudah menjadi
tradisi masyarakat Gayo. Pacuan kuda tradisional sudah menjadi ritual
rutin bagi masyarakat Gayo di Aceh Tengah. Masyarakat Gayo sangat
antusias menyambut perhelatan akbar ini, meskipun tidak ada pengumuman
atau pemberitahuan. Sampai sekarang tradisi pacuan kuda Gayo ini tetap
dipertahankan oleh masyarakat Gayo sebagai bagian dari budaya Aceh yang
harus dilestarikan. Pacuan kuda di Gayo ini semakin menarik karena
joki-jokinya adalah anak dibawah 18 tahun. Dulunya joki-jokinya tidak
menggunakan alat sama sekali, sekarang mereka dilengkapi dengan pelana
dan atribut kuda lainnya.
2. Pacuan Kuda Tradisional di Sawahlunto, Sumatera Barat
Tradisi pacuan kuda dan pacuan bendi sudah
bertahan sejak lama di masyarakat Minangkabau. Hingga tahun 1970-an,
semua orang di Sumatera Barat selalu menunggu pelaksanaan hiburan rakyat
berupa pacuan kuda yang disebut-sebut olahraga para raja itu. Dalam
catatan sejarah, tradisi pacuan kuda di Sumatera Barat ini sudah ada
sejak zaman penjajahan Belanda. Setidaknya ada bukti foto pacuan kereta
kuda di Bukittinggi pada tahun 1911. Meskipun masih diselenggarakan
secara rutin, perlahan-lahan tradisi pacuan kuda di Sumatera Barat mulai
kurang peminatnya. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan
populasi kuda balap, khususnya bagi kabupaten yang memiliki
gelanggang pacuan kuda, seperti Payakumbuh, Solok, Padang Panjang, Tanah
Datar, Pariaman, dan Sawahlunto.
3. Pacuan Kuda Tradisional di Bone, Sulawesi Selatan
Di Desa Melle, Kecamatan Palakka, Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan, tradisi pacuan kuda tradisional juga masih
dilestarikan. Pacuan kuda di Bone ini diselenggarakan sebagai bentuk
rasa suka cita warga setelah panen raya. Namun kadang acara pacuan kuda
ini juga diadakan ketika gagal panen untuk menghibur warganya. Meskipun
tidak ada hadiah yang diperebutkan, warga setempat berbondong-bondong
menyaksikan acara pacuan kuda yang tidak menggunakan gelanggang ini.
Para joki pun tidak menggunakan peralatan balap kuda seperti biasanya.
Sayangnya sekarang tradisi ini mulai sepi pengunjung karena kurangnya
masyarakat setempat yang memelihara ternak kuda sebagai hewan pacuan
atau tunggangan. Alhasil peserta pacuan kuda di Bone ini hanya sampai
belasan kuda balap saja.
4. Pacuan Kuda Tradisional di Bangkalan, Madura, Jawa Timur
Meski lebih terkenal dengan karapan sapi,
Madura ternyata juga memiliki tradisi pacuan kuda tradisional. Di
Bangkalan, Madura, perlombaan pacuan kuda biasanya mengitari arena
dengan jarak tempuh 800 meter. Setiap joki yang menunggang kuda balap
tidak dilengkapi dengan peralatan pengaman seperti sepatu, pelana, dan
helm. Tidak seperti pacuan kuda umumnya, pacuan kuda di Madura ini
memiliki peraturan yang sedikit berbeda, di mana kuda balap berpacu
dengan jarak tempuh sekitar 300 meter yang lurus. Tidak ada trek yang
berputar seperti gelanggang pada umumnya. Uniknya sebelum bertanding,
joki harus meminta seorang kiai untuk memberi nama bagi kuda balapnya.
Selain menghormati para kiai, para joki yang hendak bertanding juga
meminta doa agar kuda balapnya bisa menang.
5. Pacuan Kuda Tradisional di Rembang, Jawa Tengah
Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pacuan
kuda menjadi salah satu tradisi lokal dari beberapa desa yang masih
dilestarikan oleh warga setempat. Konon, tradisi pacuan kuda di Rembang
ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Ketika itu Pangeran Sri
Sawardana, adik penguasa Lasem, Bhree Lasem (Dewi Indu, berniat
membentuk prajurit yang ahli menunggang kuda. Selain itu tradisi pacuan
kuda di Rembang ini juga dianggap sebagai ungkapan syukut masyarakat
setelah bisa menikmati rezeki dari Tuhan. Biasanya acara pacuan kuda di
Rembang diadakan setelah panen raya. Tradisi yang masih dipertahankan
masyarakat pesisir utara Jawa Tengah ini terus dipertahankan karena juga
dijadikan daya tarik wisatawan, meskipun masih memerlukan dukungan dari
pemerintah setempat.
6. Pacuan Kuda Tradisional di Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Selain di Bone, Sulawesi Selatan,
masyarakat Sulawesi Barat juga memiliki tradisi pacuan kuda di Kabupaten
Polewali Mandar. Awal tahun ini lomba pacuan kuda diadakan di Desa
Manding, Kabupaten Polewali Mandar, pada tanggal 4-5 Januari 2014. Lomba
pacuan kuda ini meriah karena pemenangnya berhak memperoleh Piala
Bupati Cup. Selain hadiahnya, para joki yang ikut juga tertantang untuk
menakhlukkan lintasan berkelok dan licin. Selain itu, melestarikan
tradisi pacuan kuda juga menjadi kebanggaan bagi para joki itu.
Untungnya pemerintah setempat memberikan dukungan agar tradisi ini tetap
lestari. Tidak hanya menarik bagi penduduk setempat, pacuan kuda di
Polewali Mandar ini juga didatangi oleh penonton dari Pinrang, Soppeng,
Jeneponto, Bone, Sidrap, Majene dan Mamuju.
7. Pacuan Kuda Tradisional di Kuningan, Jawa Barat
Di Jawa Barat, tradisi pacuan kuda tersebar
hampir di semua kabupaten, mulai dari Ciamis, Kuningan, Garut, hingga
Sumedang. Biasanya acara pacuan kuda di Jawa Barat diselenggarakan untuk
memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kuningan, yang diberi
gelar sebagai kota kuda, selalu rutin mengadakan acara pacuan kuda
tradisional. Uniknya, pacuan kuda di Kuningan ini hanya diikuti oleh
para kusir yang sehari-hari bekerja menarik dokar. Atlet pacuan kuda
profesional tidak boleh ikut dalam pacuan kuda tradisional ini. Tidak
jarang para joki jatuh tersungkur ke tanah karena tidak bisa menguasai
kuda balapnya, maklum mereka kan bukan joki profesional. Acara pacuan
kuda ini secara rutin diadakan di Sirkuit Nini Kuningan.
8. Pacuan Kuda di Sumbawa, Nusa Tenggara Timur
Inilah pacuan kuda tradisional yang sudah
terkenal sampai ke mancanegara, Main Jaran di Sumbawa. Di Sumbawa,
pacuan kuda sudah lama diadakan secara turun-temurun di setiap desa.
Setiap tahun acara pacuan kuda selalu ramai dikunjungi orang dari
berbagai penjuru kota. Penontonnya pun datang dari banyak daerah. Setiap
desa di Sumbawa memiliki kerato, sebuah lapangan pacuan kuda. Hampir
setiap rumah memiliki kuda tunggangan yang terlatih. Pacuan kuda ini
hanya diikuti oleh joki cilik yang berusia 6-12 tahun. Setiap joki cilik
ini dilengkapi dengan masker, helm, dan baju lengan panjang layaknya
joki profesional. Para joki cilik ini dengan gagah berani memperlihatkan
kebolehannya mengendalikan kuda balapnya sekaligus memperebutkan hadiah
jutaan rupiah.
SEJARAH OLAHRAGA KUDA DI INDONESIA dan DUNIA
22.25
Perkembangan Berkuda diIndonesia.
Sejarah
olahraga menunggang kuda di indonesia mencatatkan bahwa dahulu kuda
digunakan sebagai alat untuk berburu di hutan-hutan oleh rakyat nusa
tenggara barat dan timur. Dan di abad ke-16 di pulau jawa, kuda adalah
simbol keagungan dari kerajaan-kerajaan yang digerakkan untuk
peperangan. sampai pada perkembangannya bergeser menjadi sebuah tontonan
olahraga.
Harus
kita akui, olahraga Pacuan kuda ternyata merupakan bagian sejarah yang
dibangun oleh bangsa belanda. Dimana, pacuan kuda ini dilakukan pada
hari-hari pasar dan ulang tahun ratu belanda. Pada kenyataannya, banyak
daerah-daerah yang juga ikut melakukan kegiatan pacuan kuda tersebut
hingga dibuatlah ternak-ternak tradisional yang diantaranya terletak di
Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, JawaTimur, Sulawesi Utara,
Selawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Kemudian melahirkan kuda kuda pacu
lokal yang diberi nama kuda Batak, kuda Minahasa, kuda Sumba, kuda
Priangan, kuda Mangatas dan kuda Sandel. Olahraga kepiawaian menunggang
kuda mulai familiar ketika prajurit-prajurit Belanda mulai rutin
mengadakan lomba lompat rintangan (jumping) yang pada saat itu digelar
di kavaleri kota Cimahi yang dahulunya merupakan bagian dari kota
bandung.
Perkembangan Berkuda di Dunia.
Menurut
temuan ilmiah, dahulu kala, kebersamaan antara manusia dengan kuda
sudah dikenal sejak zaman purba pada kurun waktu 5.000 tahun yang lalu.
Akan tetapi daging kuda juga merupakan santapan para manusia purba pada
saat itu. Tak ada pula yang tahu siapa orang yang pertama kali
menjinakkan kuda sehingga mau ditunggangi oleh manusia.
Penunggang-penunggang
kuda hebat yg terkenal adalah penunggang yang berasal dari suku Yunani
(Xonophon) dan suku Romawi. Buat mereka, menunggangi kuda adalah sebagai
alat pacuan dan olahraga. Dalam hal Militer, tentara Yunani dan Romawi
menggunakan kuda sebagai alat bantu transportasi dalam peperangan.
Bahkan, 400 SM suku Yunani sudah mengeluarkan prinsip prinsip dasar
dalam menunggang kuda yang sampai saat ini masih sering digunakan.
Memasuki
jaman Renaissance, banyak Bangsawan yang mendalami dunia seni tunggang
di sekolah-sekolah besar menunggang di Eropa. Napoli, Italia adalah
negara pertama kali mendirikan sekolah tunggang menunggang kuda pada
1532 yang didirikan oleh Fredrico Gisone. Hingga pada akhir abad ke-16
ada sebuah akademi Equestrian berkembang di Versailles Prancis sebelum
menghilang di telan oleh revolusi prancis.
Pakar
menunggang kuda, Pluvinel dan La Guérinière adalah orang-orang yang
sangat memberikan kontribusi besar untuk seni Equestrian modern
(dressage/tunggang serasi) di sekolah Kavaleri yang terletak di Saumur
Prancis pada tahun 1768 yang merupakan tahun awal berdirinya sekolah
tersebut. Pada bagian ke dua abad ke-19 inilah dimana
orang-orang lebih mengenal istilah menunggang kuda sebagai olahraga.
Satu-satunya sekolah menunggang kuno yang masih bertahan sampai sekrang
adalah “Spanish Riding School yang berdiri di tahun 1572 di Wina, Austria”.
KUDA LEGENDA TERCEPAT DI DUNIA
22.25
Berita fenomenal tentang Black Caviar, seekor kuda balap betina dari
Australia, mewarnai tahun 2012 ini. Kuda yang dilatih Peter Moody
tersebut menjalani perjalanan 30 jam menuju Inggris menggunakan pesawat
udara untuk mengikuti event balap kuda bergengsi. Black Caviar menantang
Frankel, kuda balap jantan setempat yang menjadi juara pacuan di negeri
Ratu Elizabeth tersebut.
Sementara Frankel dapat mencatatkan rekor kecepatan tertinggi 42,53 mil per jam, maka Black Caviar dilaporkan situs Dailymail pernah meraih rekor terbaik 44.83 mil per jam dalam kompetisi yang diikutinya. Keduanya adalah kuda-kuda tercepat di dunia.
Sementara Frankel dapat mencatatkan rekor kecepatan tertinggi 42,53 mil per jam, maka Black Caviar dilaporkan situs Dailymail pernah meraih rekor terbaik 44.83 mil per jam dalam kompetisi yang diikutinya. Keduanya adalah kuda-kuda tercepat di dunia.
Begitu berharganya Black Caviar sehingga ia diberi perlakuan sangat
istimewa, bahkan dibuatkan pakaian khusus dalam perjalanan dan
penampilannya.
Meski demikian, bukan kedua kuda tersebut yang menjadi pemegang rekor
sebagai kuda tercepat di dunia. Sejarah mencatat bahwa kecepatan
tertinggi kuda balap diraih oleh seekor kuda bernama Secretariat yang
berasal dari Virginia, Amerika Serikat. Situs Whyzz melaporkan kuda tersebut pernah meraih kecepatan 55 mil per jam atau sekitar 88 km per jam.
Sebagai kuda pertama yang pada tahun 1973 menjadi Triple Crown Champion
setelah kurun 25 tahun. Ia memenangkan tiga seri kejuaraan balap kuda
bergengsi di negeri paman Sam tersebut dalam tahun yang sama. Ketiga
kejuaraan kuda pacu tersebut yaitu The Kentucky Derby, The Preakness
Stakes dan The Belmont Stakes. Rekor Secretariat masih bertahan hingga
sekarang.
Secretariat secara keseluruhan memenangkan 16 dari 21 balapan dalam
karirnya, dengan tiga kali menjadi juara kedua, dan sekali menjadi juara
ketiga. Kuda legendaris ini meraih pendapatan 1,3 juta dolar Amerika.
SEJARAH KUDA THOROUGHBRED
22.25
Sejarah kuda thoroughbreds dimulai tahun 1690 sejak Kapten Robert
Byerley menangkap seekor kuda jantan berdarah Arabian dan
menungganginya pulang ke Inggris setelah berakhirnya perang. Kuda yang
diberi nama Byerly Turk ini selama 6 tahun menjadi seekor pejantan
berdarah Arab yang menjadi bapak dari banyak anak hasil persilangan
dengan kuda betina asli Inggris. Didalam buku tentang pejantan
dimasukkan dengan nama “Byerly Turk”. Byerly Turk manjadi konstributor
paling penting terhadap kuda terkenal Herod waktu itu, serta anak Herod
yang bernama Highflyer.
Pada tahun 1704 Thomas Darley mengimport lagi kuda pejantan dari
Aleppo, beliau mulai secara selektif menyilangkan kuda ini dengan kuda
pacu betina lokal yang berprestasi. Lahirlah kuda pacu terkenal pertama
dengan nama Flying Childers. Darley Arabian ini menjadi konstributor
penting pada darah kuda Pejantan Eclipse. Hampir 90 persen kuda
thoroughbred dunia yang terdaftar memiliki jalur keturunan dari Eclipse
ini.
Pada tahun 1728 kembali Lord Godolphin membawa kuda pejantan dengan
nama Godolphin ke Inggris dan menjadi pejantan dari banyak anak. Ketiga
kuda diatas merupakan moyang kuda RAS baru Thoroughbred yang sekarang
ini menjadi jawara kuda pacu di dunia.
Kuda Thoroughbred merupakan kuda RAS baru hasil silangan manusia.
Merupakan keturunan silangan kuda betina asli Inggris dengan kuda jantan
dari Turki serta kuda jantan dari Arab yang dikembangkan pada abad 17
dan 18. Kuda arab dipilih karena kecantikan bentuk nya, ringan dan
atletis, spirit dan staminanya yang kuat. Kuda thorougbred modern saat
ini dapat ditelusuri pedigrenya dan berasal dari dari 3 ekor kuda
diatas.
Kuda thoroughbred saat ini terus dikembangkan orang dibanyak negara termasuk Indonesia. Sekarang ini ada 118.000 ekor kuda thoroughbred lahir setiap tahun dan terdaftar rapi. Organisasi resmi seperti Jockey Club di Amerika adalah organisasi yang bertugas mengontrol pendaftaran, melakukan pembinaan terhadap semua lembaga dan peternak maupun pelatih serta jockey kuda thoroughbred di wilayah Amerika Utara termasuk Canada. Dinegara lain seperti Australia dan Eropa juga memiliki organisasi serupa yang bertugas untuk menjaga keaslian darah dalam mengembangkan kuda jenis ini. Di Indonesia organisasi yang berwenang dalam hal ini dipegang oleh Biro Regristrasi Kuda (BRK) dibawah PORDASI.
Pacuan Kuda Thoroughbred telah dimulai pada berabat-abat silam. Para penggemar kuda pacu didunia memiliki tradisi yang sudah cukup lama dalam mengadakan pacuan kuda-kuda thoroughbred. Pacuan-pacuan yang terkenal didunia diadakan di Inggris, Amerika serta Australia. Di Inggris Raya sendiri terdapat 60 trak pacuan atau gelanggang pacuan kuda yang terdaftar di Badan Pacuan Kuda Inggris, tersebar mulai dari Scotlandia sampai bagian selatan Inggris. Barangkali menjadikannya sebagai suatu negara dengan jumlah arena pacuan kuda terbanyak di dunia bersama Amerika.
Kuda thoroughbred saat ini terus dikembangkan orang dibanyak negara termasuk Indonesia. Sekarang ini ada 118.000 ekor kuda thoroughbred lahir setiap tahun dan terdaftar rapi. Organisasi resmi seperti Jockey Club di Amerika adalah organisasi yang bertugas mengontrol pendaftaran, melakukan pembinaan terhadap semua lembaga dan peternak maupun pelatih serta jockey kuda thoroughbred di wilayah Amerika Utara termasuk Canada. Dinegara lain seperti Australia dan Eropa juga memiliki organisasi serupa yang bertugas untuk menjaga keaslian darah dalam mengembangkan kuda jenis ini. Di Indonesia organisasi yang berwenang dalam hal ini dipegang oleh Biro Regristrasi Kuda (BRK) dibawah PORDASI.
Pacuan Kuda Thoroughbred telah dimulai pada berabat-abat silam. Para penggemar kuda pacu didunia memiliki tradisi yang sudah cukup lama dalam mengadakan pacuan kuda-kuda thoroughbred. Pacuan-pacuan yang terkenal didunia diadakan di Inggris, Amerika serta Australia. Di Inggris Raya sendiri terdapat 60 trak pacuan atau gelanggang pacuan kuda yang terdaftar di Badan Pacuan Kuda Inggris, tersebar mulai dari Scotlandia sampai bagian selatan Inggris. Barangkali menjadikannya sebagai suatu negara dengan jumlah arena pacuan kuda terbanyak di dunia bersama Amerika.
SEJARAH KUDA MUSTANG
22.24
Tidak
satu Mustang, atau kuda lain, ditemukan di belahan bumi barat ketika
tanah itu baru ditemukan, namun evolusi kuda prasejarah memang telah
dilacak ke Amerika, melalui berbagai
penemuan fosil. Kuda-kuda liar yang umum di Amerika Utara dan Amerika
Selatan datang dari pengusaha yang diperkenalkan oleh orang Spanyol,
ketika orang-orang ini datang untuk mengklaim tanah itu dan menaklukkan
penduduk asli. Jadi asal-usul Mustang dibawa oleh orang-orang
Spanyol.
Orang-orang
dari Spanyol datang untuk eksplorasi, untuk kristenisasi
pribumi, untuk kolonisasi, dan mereka membawa kuda mereka. Setelah
beberapa saat, kawanan mustang bertebaran di tanah yang luas, berlari
bebas dan membentuk kelompok kuda ras baru. Kuda Spanyol dikenal
sebagai jenis dengan berbagai karakteristik. Karakteristik yang paling
menonjol adalah sifat tahan banting, karakteristik inilah yang
memungkinkan untuk berkembang biak di alam dengan cepat . Kuda liar
tidak banyak sampai dengan baik setelah India mulai menunggang dan
terpasang dengan baik.
Namun
sangat India ditambahkan ke lembu mustangs dan bertanggung jawab atas
penampilan mereka di beberapa daerah. Kuda berkembang di benua baru dan
kuda mustang terus-menerus meningkat populasinya, dibantu oleh
gaya hidup dari banyak suku Indian, satu suku Indian mungkin
mempunyai seratus kuda. Juga ketika penyakit epidemi melanda suatu
suku, ribuan kuda lepas dan menjadi liar. Kuda melarikan diri tersebar
lebih dari setengah benua. Para perintis dan kavaleri, Polisi dan
Sheriff.
Semua
percaya kuda mustang bagian dari sejarah, yang disebut jaman budaya
kuda. Kuda mustang terdiri dari berbagai warna, misalnya: coyote
Duns, smokies, blues, roans biru, abu- abu, berkulit putih-hitam,
hitam mengkilap, coklat, roans merah, splotched appaloosas, krem
palominos, dan nuansa warna seperti warna matahari terbenam.
SEJARAH PACUAN KUDA
22.20
Pacuan kuda adalah lomba dimana seorang joki mengendarai/ menunggangi
kuda untuk mencapai garis finish secepatnya dengan lintasan yang telah
ditentukan. Awalnya pacuan kuda sering menggunakan kereta2. Dan ini
biasa dilakukan pada zaman kekaisaran Romawi(seperti dalam film Ben-Hur).
Selain itu pacuan kereta kuda ini juga terdapat dalam berbagia mitologi
di wilayah Eropa. Pacuan kuda sering berkaitan dengan judi. Karena
darisanalah pendapatan utama bagi penyelenggara. Selain itu pacuan kuda
juga disebut dengan Olahraga Raja .
Bentuk pacuan kuda.
Pacuan kuda di dunia dibagi menjadi 2. Toroughbred Race dan Harness Race. Toroughbred adalah pacuan kuda biasa dimana dibagi menjadi 2 bagian lagi yakni Flat Race (pacuan bisa) dan Jumping Race (pacuan dengan menggunakan rintangan, seperti lari gawang). Toroughbred Race merupakan pacuan yang paling populer di seluruh dunia. Adapun Harness Race adalah pacuan kuda dengan menggunakan kereta. Tetntunya keretanya memiliki ukuran lebih kecil dari kereta zaman Romawi. Harness lebih terkenal di daerah Canada dan beberapa daerah Eropa.
Pacuan kuda memiliki tingkat sendiri ditiap lombanya. Dan untuk
berlaga ditingkat selanjutnya, kuda harus masuk posisi 5 besar pada
tingkat sebelumnya. Tingkatannya adalah sebagai berikut :
- Maiden Race (balapan untuk kuda pemula)
- Class D (berada 1 tingkat diatas Maiden Race)
- Class C (berada 1 tingkat diatas Class D)
- Class B
- Class A
- Grade III
- Grade II
- Grade I (merupakan tingkatan tertinggi dalam pacuan. Grade I Race pesertanya minimal telah masuk Grade III. Dan Grade I dibagi menjadi 2 yakni untuk kuda lokal dan untuk internasional.)
Langganan:
Postingan (Atom)