Perkembangan Berkuda diIndonesia.
Sejarah
olahraga menunggang kuda di indonesia mencatatkan bahwa dahulu kuda
digunakan sebagai alat untuk berburu di hutan-hutan oleh rakyat nusa
tenggara barat dan timur. Dan di abad ke-16 di pulau jawa, kuda adalah
simbol keagungan dari kerajaan-kerajaan yang digerakkan untuk
peperangan. sampai pada perkembangannya bergeser menjadi sebuah tontonan
olahraga.
Harus
kita akui, olahraga Pacuan kuda ternyata merupakan bagian sejarah yang
dibangun oleh bangsa belanda. Dimana, pacuan kuda ini dilakukan pada
hari-hari pasar dan ulang tahun ratu belanda. Pada kenyataannya, banyak
daerah-daerah yang juga ikut melakukan kegiatan pacuan kuda tersebut
hingga dibuatlah ternak-ternak tradisional yang diantaranya terletak di
Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, JawaTimur, Sulawesi Utara,
Selawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Kemudian melahirkan kuda kuda pacu
lokal yang diberi nama kuda Batak, kuda Minahasa, kuda Sumba, kuda
Priangan, kuda Mangatas dan kuda Sandel. Olahraga kepiawaian menunggang
kuda mulai familiar ketika prajurit-prajurit Belanda mulai rutin
mengadakan lomba lompat rintangan (jumping) yang pada saat itu digelar
di kavaleri kota Cimahi yang dahulunya merupakan bagian dari kota
bandung.
Perkembangan Berkuda di Dunia.
Menurut
temuan ilmiah, dahulu kala, kebersamaan antara manusia dengan kuda
sudah dikenal sejak zaman purba pada kurun waktu 5.000 tahun yang lalu.
Akan tetapi daging kuda juga merupakan santapan para manusia purba pada
saat itu. Tak ada pula yang tahu siapa orang yang pertama kali
menjinakkan kuda sehingga mau ditunggangi oleh manusia.
Penunggang-penunggang
kuda hebat yg terkenal adalah penunggang yang berasal dari suku Yunani
(Xonophon) dan suku Romawi. Buat mereka, menunggangi kuda adalah sebagai
alat pacuan dan olahraga. Dalam hal Militer, tentara Yunani dan Romawi
menggunakan kuda sebagai alat bantu transportasi dalam peperangan.
Bahkan, 400 SM suku Yunani sudah mengeluarkan prinsip prinsip dasar
dalam menunggang kuda yang sampai saat ini masih sering digunakan.
Memasuki
jaman Renaissance, banyak Bangsawan yang mendalami dunia seni tunggang
di sekolah-sekolah besar menunggang di Eropa. Napoli, Italia adalah
negara pertama kali mendirikan sekolah tunggang menunggang kuda pada
1532 yang didirikan oleh Fredrico Gisone. Hingga pada akhir abad ke-16
ada sebuah akademi Equestrian berkembang di Versailles Prancis sebelum
menghilang di telan oleh revolusi prancis.
Pakar
menunggang kuda, Pluvinel dan La Guérinière adalah orang-orang yang
sangat memberikan kontribusi besar untuk seni Equestrian modern
(dressage/tunggang serasi) di sekolah Kavaleri yang terletak di Saumur
Prancis pada tahun 1768 yang merupakan tahun awal berdirinya sekolah
tersebut. Pada bagian ke dua abad ke-19 inilah dimana
orang-orang lebih mengenal istilah menunggang kuda sebagai olahraga.
Satu-satunya sekolah menunggang kuno yang masih bertahan sampai sekrang
adalah “Spanish Riding School yang berdiri di tahun 1572 di Wina, Austria”.